SUKSES dengan menayangkan anime Naruto, Global TV pun mencoba menayangkan anime lain yang sudah lebih dahulu populer di Indonesia. Dragon Ball yang menceritakan perjuangan bocah kecil bernama Sun Go Ku dalam mencari 9 bola naga ini tayang perdana di Indosiar lebih dari satu dekade silam. Kini Global TV menayangkan ulang anime ini mulai dari episode awal.
Sambutan anime Dragon Ball memang tidak sehangat Naruto, hal ini terbukti dengan perolehan sharenya yang stagnan di angka 4 hingga 7 persen. Oleh karenanya, slot Dragon Ball dipindahkan ke jam 5 sore, dimana tadinya tayang di slot pukul 18.00 WIB.
Ternyata penayangan anime Dragon Ball ini mendapat perhatian dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pusat. KPI menganggap jika anime ini mengandung banyak kekerasan yang berpotensi ditiru oleh anak-anak yang menyaksikannya.
KPI Pusat pun mengundang Global TV dalam forum pembinaan dan klarifikasi terhadap tiga tayangan di TV tersebut yakni film kartun Dragon Ball, Buletin Indonesia Siang, dan Fokus Selebriti, Selasa, 15 September 2015. Komisioner KPI Pusat, Sujarwanto Rahmat Arifin, dalam forum ini meminta Global TV untuk lebih memperhatikan aspek-aspek perlindungan terhadap anak dan remaja dalam setiap program acara khususnya di tiga program acara di atas.
Menurut Rahmat, tayangan yang banyak adegan kekerasaan sebaiknya dikurangi seperti yang terdapat dalam film Dragon Ball. Meskipun secara prosedur Global TV sudah benar menetapkan film tersebut pada kategori remaja (R) namun unsur kekerasaan yang terdapat dalam film tersebut terlalu berlebihan. Ini dikhawatirkan Rahmat menimbulkan efek peniruan oleh anak.
Menurut Rahmat, tayangan yang banyak adegan kekerasaan sebaiknya dikurangi seperti yang terdapat dalam film Dragon Ball. Meskipun secara prosedur Global TV sudah benar menetapkan film tersebut pada kategori remaja (R) namun unsur kekerasaan yang terdapat dalam film tersebut terlalu berlebihan. Ini dikhawatirkan Rahmat menimbulkan efek peniruan oleh anak.
Nah, bagaimana menurut Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar